Sempat Viral dan gegerkan warga. Lobang semburan lumpur disamosir berhenti menyemburkan lumpur

Lobang sudah berhenti menyemburkan lumpur bercampur air. Namun masih ada keluar seperti semburan gas.


Faktasamosir - Kejadian baru-baru ini yang sempat viral dan menghebohkan warga yang terjadi di salah satu wilayah Kabupaten Samosir yaitu di Desa Rianiate kecamatan Pangururan. Sebuah lobang menyemburkan campuran air dan lumpur disertai dengan aroma gas dan belerang. Kini sudah berhenti menyemburkan lumpur dan air. Namun masih aktif mengeluarkan bunyi seperti semburan gas.

Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi warga setempat, dimana munculnya Lobang ini menjadi sesuatu yang menakutkan mengingat lumpur lapindo di Sidoarjo yang menenggelamkan pemukiman dan berhektar-hektar tanah.

Setelah klarifikasi Pemkab Samosir baru-baru ini melalui asisten I Hot raja Sitanggang didampingi Kadis pertanian kabupaten samosir Tiur gultom menerangkan bahwa mulai dari pinggir Danau Kecamatan Palipi hingga Desa Rianiate ada beberapa titik ditemukan manifestasi gunung purba.


Hot Raja juga mengatakan  menurut hematnya ini adalah Mud Vulkano. Lumpur akibat adanya gas manifestasi gunung purba.  Dimana sebelumnya dilakukan pengeboran yang bertujuan untuk keperluan air minum hingga kedalam 60 meter, bisa saja mengenai lapisan yang berkaitan dengan manifestasi gunung purba ini.

Dan memang menurut penuturan warga sekitar yang berdomisili ditempat itu, sebelum kejadian ini juga sudah ada dilokasi itu beberapa lobang semburan namun tidak begitu kuat. Lobang ini diperkirakan sudah berusia ratusan hingga ribuan tahun. Disaat musim hujan lobang itu akan terlihat jelas. Namun disaat kemarau lobang itu tidak akan terlihat. ( Sawangin Sinurat)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggapan Ahli terkait Lobang semburan lumpur di Desa Rianiate " Kemungkinan jika terus-menerus ada semburan gas, bisa kemungkinan lobang akan membesar dan amblas atau sebaliknya".

Air Danau Berubah Warna(Keruh), Ini Tanggapan ahli dari Universitas Sumatera Utara